MALANG – DPD PKS Kota Malang pada hari Minggu (23/10) melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Kewirausahaan (PKK) dengan tema Etika Bermedia Sosial yang dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) dengan jumlah peserta sebanyak 134 orang.
Alwi Hidayat, selaku Ketua Bidang Kaderisasi DPD PKS Kota Malang, dalam sambutannya mengingatkan tentang kisah Aisyah RA yang di fitnah berselingkuh dengan Shafwan bin Al-Mu’atthal As-Sulami RA oleh Abdullah bin Ubay bin Salul.
“kita adalah Partai Islam Rahmatan Lil’Alaamiin, yang membawa nilai-nilai Islam disana. Sehingga, etika kita dalam bermedia sosial, ada perubahan sikap dalam menyampaikan berita” ungkap Alwi yang tinggal di Kecamatan Kedungkandang
Alwi pun menjelaskan kembali kepada para anggotanya semoga para anggota bukan menjadi bagian dari orang-orang yang fasik, yang menyebarkan berita bohong, tetapi bagian dari orang-orang yang bertabayun (Cross check) sebelum menyebarkan berita. Sehingga, hal tersebut dapat membawa kebaikan tidak hanya di dunia saja, tetapi juga di akhirat kelak
Imam Abdul Hamid, yang menjadi pemateri pada malam hari tersebut, mengingatkan kepada para anggota partai bahwa ketika kita bermedia sosial, ada panduan-panduannya dan ada etikanya.
hal tersebut sesuai dengan Panduan Partai Nomor 2 tahun 2021 tentang Kode Etik PKS yang di keluarkan oleh Dewan Syariah Pusat (DSP) DPP PKS.
Isi panduan tersebut pada bagian keempat tentang hubungan dengan media pasal 13, ayat 1 yaitu anggota partai dianjurkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan media sosial secara positif dengan memperhatikan etika bermedia sosial.
Pada ayat 2 pada anggota partai dalam memanfaatkan media sosial wajib menghindari, bagian a. memberikan komentar langsung, sebelum melakukanklarifikasi untuk mengetahui berita yang sebenarnya. Bagian b. mengunggah konten yang mengandung hoaks, menyinggung SARA dan ujaran kebencian. Bagian c. ucapan profokatif yang menyinggung pribadi dan organisasi.
Pada ayat 3 berisi anggota partai wajib bersikap tenang dan cermat saat menerima dan menyampaikan berita.
“Saring sebelum Sharing” ungkap Sekretaris Bidang Humas DPD PKS Kota Malang, mengingatkan para peserta pelatihan saat menggunakan sosial media.
Menurut Imam, tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah, pertama tidak untuk membatasi daya kritis dan keaktifan di media sosial, kedua, agar para anggota untuk meningkatkan kearifan dan kehati-hatian, ketiga, agar ikhtiar mendapatkan manfaat dakwah yang maksimal, terakhir supaya tidak terperangkap jerat hukum.
Pada materi tersebut, Imam menyampaikan kepada para anggota pelopor DPD PKS Kota Malang, tentang etika dan norma dalam bermedia sosial, yaitu, pertama, komitmen hanya menyampaikan yang benar, tepat, amanah, jujur dan penting, kedua, mengkonfirmasi sebelum disebarkan, ketiga, tidak tergesa-gesa menanggapi dan menyebarkan berita, keempat, mempertimbangkan manfaat dan mudaratnya, kelima, menjauhi yang tidak berguna, keenam, hindari konten fitnah dan pencemaran nama baik, ketujuh, hindari konten provokasi, penghinaan dan bernada Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
“Anggota juga dapat menyebarkan konten yang berkaitan dengan, pertama, pemikiran atau sikap Partai tentang kerakyatan, kebangsaan dan keumatan, kedua, membangun citra positif, ketiga, konten dakwah, seperti kata-kata islami, motivasi, hikmah ataupun ajakan berbuat baik lainnya, keempat, penokohan profil pimpinan partai, fraksi, anggota dan keunikah lainnya, terakhir, kegiatan partai seperti pelayanan rakyat, reses anggota dewan, silaturahmi, hari aspirasi dan kegiatan partai lainnya” tutup Imam, yang juga sebagai Humas Fraksi PKS Kota Malang, dalam pelatihan tersebut. (Wara)
