MALANG – DPD PKS Kota Malang pada hari Ahad (20/11), mengadakan Pelatihan Fasilitator bagi para anggotanya se-Kota Malang di Ballroom Hotel Montanadua.
“Urip iku urup, sehingga dampaknya bisa terasakan dengan materi-materi yang disampaikan oleh para fasilitator” ungkap Ernanto Joko, pada sambutannya dihadapan 130 peserta calon fasilitator PKS Kota Malang.
Joko juga mengungkapkan, dalam memenangkan PKS di Kota Malang, ada 5 capaian politik yang harus diresapi oleh para anggota PKS, yaitu, pertama, politik keberpihakan, kedua, politik silaturahim, ketiga, politik kebangsaan, keempat, politik gagasan dan kelima, politik pemberdayaan dan PKS sendiri, lanjut Joko, bukan politik transaksional.
Pelatihan ini pun sebagai bagian dari penjagaan para anggotanya, sesuai dengan Anggaran Dasar PKS Bab IV tentang Anggota Partai Pasal 10 ayat (4) Kaderisasi Anggota Partai dilakukan melalui pembinaan, pelatihan, dan pendidikan dalam Unit Pembinaan Anggota.
Dalam pelatihan ini, pada materi pertama yang berjudul Mengamalkan Islam Rahmatan Lil’alamin, disampaikan oleh Alwi Hidayat, selaku Ketua Bidang Kaderisasi DPD PKS Kota Malang.
“Visi PKS yaitu Menjadi Partai Islam rahmatan lil ‘alamin yang kokoh dan terdepan dalam melayani rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia” kata Alwi yang tinggal di daerah Kedungkandang.
Alwi pun menyitir Surat Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”
Hal ini menegaskan kepada para anggota PKS, bahwa PKS dalam pelayanannya akan selalu berpedoman pada Islam yang Rahmatan Lil’alamin.
Alwi juga menegaskan bahwa sebagai PKS, maka kita juga harus menghormati konsensus bernegara. Menurut Al Mawardi, umat islam terikat oleh kesepakatan mereka, kecuali kesepakatan yang menghalalkan perkara yang haram atau mengharamkan perkara yang halal.
Menurut Atik Nurul Idiawati, selaku panitia pelatihan fasilitator, pelatihan kali ini mengangkat jargon terstruktur, sistematis dan masif. Terstruktur yang di maksud adalah pengelolaannya dalam pembinaan anggota secara terencana dengan baik. Sistematis adalah bagaimana pengelolaan pembinaan itu sesuai dengan sistem yang sudah dibuat oleh partai. Masif yaitu bagaimana program pembinaan yang sudah dibuat oleh partai dapat diduplikasikan ke program pembinaan lainnya.