Asimetris itupun semakin Simetris
Becik ketitik, olo ketoro
“Nyamar ma’ruf, nyambi munkar”.
Sebuah judul postingan yg menggelitik. Menggangu senyum saya, dan memaksanya menjadi sedikit nyengir… Hehe 😏
Tulisan tersebut mengurai posisi aktivis yg saat ini sedang viral di sosmed. Penamaan posisi yang unik dan baru saya dengar.
Nyamar Ma’ruf, Nyambi Munkar. Menyamar berbuat ma’ruf, sambil melakukan yg munkar.
Kira2 itulah maknanya dalam bahasa jawa. Posisi tersebut saya yakin plesetan dari istilah yang sudah lazim kita dengar yaitu Amar Ma’ruf Nahi Munkar (mengajak kepada kebaikan, melarang hal-hal kemaksiatan).
Saya bukan bermaksud setuju dan tidak setuju postingan itu. Tapi judul yang dia pakai membuat saya lebih “ngeh” tentang kesadaran menilai diri, di mana posisi saya sekarang?
Setidaknya tulisan itu memaksa otak saya berfikir agak nakal untuk membuat poin posisi aktivis sebagai berikut:
1. Amar ma’ruf nahi munkar
2. Nyamar munkar nyambi ma’ruf
3. Amar munkar nahi ma’ruf
4. Nyamar ma’ruf nyambi munkar.
Saya sekuat tenaga seraya memohon kepada Allah utk istiqomah menjadi aktivis point 1. Tentu mohon nasihat kamu juga yaa.
Ini posisi saya, kalo kamu? Iya kamu 
(Malang 16 September 2019, Ernanto Djoko Purnomo)