
Lampung, 26 April 2019 – Sukardi, relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Desa Kalipapan, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan, Lampung tewas setelah ditusuk Supriono, Sabtu, 26 April 2019. Penusukan Sukardi diduga kuat karena terkait hasil Pemilu 2019.
Pengurus DPW PKS Lampung merilis, Sukardi, sehari-harinya berjualan cilok dan pengurus Rukun Tetangga, sebelum ditusuk bermaksud melerai perseteruan antara Sujari dan Supriono perihal hasil pemilu.
Saat itu Supriono yang naik pitam membabi buta menyerang warga menggunakan pisau. Ia mengklaim lapangan voli yang sedang dibersihkan warga adalah pemberian caleg yang perolehan suaranya sedikit.
Ketua DPD PKS Way Kanan, Azis Muslim, menuturkan saat berusaha mendamaikan keributan antara Sujadi dengan Supriono, Sukardi terjatuh. Saat itulah Supriono menusuk dada beberapa kali. Sukardi tewas seketika. Supriono melarikan diri.
“Pak Kardi merupakan simpatisan yang bisa dikatakan sangat fanatik dengan PKS,” kata Azis Muslim.
“Di kampungnya dia dikenal orang yang sangat baik, peduli dengan masyarakat, peduli dengan generasi muda,” lanjut Azis.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anaknya, masing-masing Ersa Ardinata (12 tahun) dan Erika Ardia Cahya (3 tahun).
Anggota DPR RI dari PKS Ahmad Junaidi Auly menyatakan bersedia membantu biaya sekolah anak-anak almarhum.
Sementara itu, saat dihubungi via aplikasi Whatsapp, Kasatreskrim Polres Way Kanan AKP Yuda Wira Negara menerangkan bahwa kejadian penusukan terjadi saat warga sedang melakukan gotong-royong pemasangan tiang volly.
Dihubungi terpisah, Anton HT yang merupakan Ketua PPK Kecamatan Negeri Agung membenarkan bahwa Sukardi merupakan KPPS di daerahnya. “Bukan karena Politik, tapi pemanfaatan lahan kosong,” urai Anton.
(Dikutip dari teraslampung.com yang dikomparasi dengan tabikpun.com)