Malang (13/2) – Terminal Arjosari mendadak di Inspeksi Mendadak (Sidak) oleh 3 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, yaitu Bayu Rekso Aji, Ahmad Fuad Rahman dan Akhdiyat Syabril Ulum. Sidak tersebut dalam rangka melihat kondisi Fasilitas Umum (Fasum) yang berada di Terminal Arjosari.
Terminal yang sudah berdiri sejak 1989, merupakan terminal tipe A yang mengantarkan para penumpang untuk keluar daerah Kota Malang. Area terminal ini mempunyai luas sekitar 55.250 m2, terbagi menjadi area parkir kendaraan (APK) khusus kendaraan bus besar/sedang, kendaraan non bus dan kendaraan pribadi.
Terminal ini menjadi titik kumpul dan lintasan dari beberapa jenis moda angkutan umum dalam trayek seperti angkutan kota, angkutan pedesaan, MPU antarkota, bus wisata Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan bus antarkota.
Selain itu, terdapat pula angkutan umum tidak dalam trayek berupa taksi, angkutan antar jemput (travel), ojek pangkalan dan angkutan daring dari terminal ini.
Sidak dilakukan dalam upaya untuk mengecek pelayanan dan menindaklanjuti aduan serta laporan warga, terkait sepinya aktivitas terminal dan adanya potensi kemacetan jalan di depan terminal.
Kemacetan tersebut, menurut warga sekitar, dikarenakan kurangnya kesadaran para supir angkot dalam mematuhi aturan lalu lintas dari kendaraan bus maupun angkot.
“Kami menindaklanjuti aspirasi warga, terkait dengan keberadaan terminal bayangan yang di keluhkan oleh warga sekitar” ungkap Bayu, selaku Anggota Komisi C DPRD Kota Malang
Pedagang pun mengeluhkan dengan adanya terminal bayangan tersebut, membuat para penumpang tidak lagi masuk ke dalam terminal, sehingga menurunkan omset pendapatan harian mereka.
“Ini yang ingin kita perjuangkan dan kawal. Semoga dalam waktu yang tidak lama, sebulan atau dua bulan kedepan, terminal bayangan ini bisa kita atasi bersama dan jadi PR bersama” lanjut Ketua Fraksi PKS Kota Malang.
Menurut M Sutekad, selaku Koordinator Forum Peduli Arjosari, menuntut agar bus-bus tidak berjejer di pintu keluar, sehingga menyebabkan kemacetan dan membuat warga menjadi memutar kendaraannya lebih jauh dibanding ketika tidak ada kemacetan.
Sutekad juga mengungkapkan agar dishub dan polisi dapat menindak tegas para pelanggar lalulintas yang mengakibatkan macet.
“Kami minta agar anggota dewan terus mengawal masalah ini. Mudah-mudahan yang di janjikan oleh Dishub terealisasikan dan tidak berlarut-larut” ucap Sugito, selaku ketua RW 4 Kelurahan Arjosari.
Pertemuan yang berlangsung dengan warga pun berjalan dengan baik.
“Alhamdulillah saat dialog tadi, berlangsung gayeng dan ada pemahaman yang sama, bahwa terminal bayangan harus kita tuntaskan” ungkap Fuad.
Senada dengan hal tersebut, Ulum juga berharap agar pertemuan ini dapat membawa dampak positif dan kebahagiaan untuk Kota Malang.