JATIMTIMES – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang mendorong tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Malang agar terus berkembang dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dorongan itu disampaikan anggota Komisi B DPRD Kota Malang Akhdiyat Syabril Ulum. Pria yang akrab disapa Ulum ini menyampaikan, bahwa di Kota Malang terdapat tiga BUMD yang beroperasi dan terus berupaya melakukan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.
Menurut Ulum, keberadaan tiga BUMD ini sangat signifikan perkembangannya dalam membantu keberlanjutan pembangunan Kota Malang. Terlebih lagi, menurut anggota dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, keberadaan BUMD Kota Malang ini juga akan membantu keuangan Pemkot Malang.
Pihaknya pun memberikan tanggapan terkait perkembangan masing-masing BUMD di Kota Malang. Pertama, untuk Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang. Menurut anggota dewan yang maju dari daerah pemilihan (dapil) Kedungkandang ini bahwa jika dilihat dari segi keuntungan atau profit, perkembangan Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang sangat luar biasa.
Menurut Ulum, ketika dilakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah di luar Kota Malang, perbandingan antara Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang dengan perusahaan daerah air minum di wilayah lainnya yakni 1 banding 27.
“Misalkan di daerah Jombang, itu bisa setor PAD Rp 1 sampai 2 miliar. Kita disini bisa lebih dari pada itu, bahkan bisa sampai Rp 50 miliar per tahun dan bagi hasil keuntungannya Rp 25 miliar ke pemkot, Rp 25 miliar bisa ke Tugu Tirta sendiri,” jelas Ulum.
Terlebih lagi, kata Ulum bahwa Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang sering sekali menjadi tujuan perusahaan daerah air minum dari wilayah lain untuk melakukan studi banding.
Lebih lanjut, menurutnya terdapat beberapa hal negatif yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pada perkembangan Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang. Paling utaman yakni permasalahan ketersediaan air baku, di mana hingga saat ini Kota Malang masih memanfaatkan sumber-sumner air di wilayah sekitar Kota Malang.
“Kita mendorong agar ke depan ada water treatment plan. Jadi kita bisa membendung Sungai Bango, Sungai Brantas dan lain sebagainya ini bisa menjadi bahan baku air untuk mengelola air permukaan,” ujar Ulum.
Kemudian, untuk Perumda Tunas Kota Malang, menurut Ulum perkembangannya harus terus didukung oleh Pemkot Malang agar dapat berkembang seperti Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang.
“Tugu Aneka Usaha, perlu kita support. Kira-kira ceruk pasar mana yang bisa disinergikan antara Pemkot dengan Tunas itu yang perlu dicarikan solusinya,” kata Ulum.
Terlebih lagi, Perumda Tunas Kota Malang juga akan diberikan tanggungjawab dalam mengelola pada lini bisnis di Malang Creative Center (MCC). Menurut Ulum, jika hal itu merupakan amanah maka Perumda Tunas Kota Malang terkadang tidak akan menolak.
“Karena Gedung MCC setinggi delapan lantai itu tidak bisa dikomersilkan selain oleh Tunas. Kalau Diskoperindag itu kan hanya bisa mengelola tetapi tidak bisa mengomersilkan. Inilah solusi adanya Tunas, untuk bisa mengomersialkan di sisi komersilnya,” ujar Ulum.
Sementara itu, untuk PT BPR Tugu Artha Sejahtera, menurut Ulum, BUMD satu ini juga memerlukan dukungan secara langsung dari program-program Pemkot Malang. Salah satunya yang masih berjalan yakni Program Ojo Percoyo Karo Rentenir atau Ojir.
“Program Ojir ini sangat membantu masyarakat yang terdampak Bank Titil. Jadi ini sangat positif bagi kami dan perlu banyak inisiatif yang di create oleh Pemkot untuk bisa meningkatkan lagi performa dari Tugu Artha,” pungkas Ulum.