Ahmadi Sesalkan Inkonsistensi Pelaksanaan RTRW

Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Ahmadi mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketidakonsistenan Pemerintah Kota Malang dalam mengawal RTRW Kota Malang. Hal ini diungkapkan Ahmadi di gedung dewan Selasa, 13/3/2012, “Selama ini jelas sekali pesan Pemkot bahwa pembangunan di Kota Malang tidak mengacu pada RTRW yang dibuat puluhan tahun yang lalu,” Pungkas Ahmadi.
Seperti diketahui, saat ini DPRD Kota Malang mendapat mandat membahas RTRW Kota Malang hingga 20 tahun mendatang. Selanjutnya Ahmadi memberikan beberapa catatan berkaitan dengan RTRW yang akan di bahas oleh Dewan. “Pertama, harus dilihat apakah RTRW tesebut memiliki visi penataan mobilitas yang baik sehingga memastikan dua puluh tahun lagi Malang Kota tidak dikepung kemacetan. Selama ini, jalan raya khususnya jalan lingkar timur, jalan penghubung antar kecamatan dan lainnya tidak tergarap samasekali. Antara Soekaro-Hatta, Jalan MT.Haryono (Dinoyo) dan Bentoel harusnya ada penghubung, hingga saat ini tidak ada samasekali realisasinya,” tambah politisi PKS ini.
Kedua, bagaimana Pemkot melakukan penataan zona yang ada. “Ada zona perumahan, zona perdagangan, zona pelayan publik serta perkantoran. Bagaimana pengembangannya kedepan, itu yang perlu diperhatikan,” ujar Ahmadi.
“Kota Malang, mau tidak mau 5-10 tahun lagi akan menjadi Kota Metropolis seperti halnya Surabaya dan Jakarta serta daerah buffer disekitar Jakarta. Masalah klasik mereka adalah mobilitas (kemacetan) serta sistem drainase yang mengakibatkan terganggunya aktivitas perekonomian. Malang sudah mulai, lihat saja daerah Soekarno Hatta, Veteran, Dinoyo, Gadang, dan daerah lain yang mulai mengular kemacetannya. Itu tugas kita,” tutup Ahmadi.