Malang, 21/04/2021. Menjadi hal yang lumrah jika aktivitas keseharian kita sekarang dari dunia nyata bertranformasi ke dunia digital, khususnya melalui media sosial. Berinteraksi menyapa orang lain, bahkan di belahan bumi bagian lain, semua menjadi sangat mudah dan cepat. Sehingga, menjadi hal yang wajar juga saat sesama manusia, membangun hubungan satu sama lain tidak lagi dengan bertatap muka, tidak harus datang dan bertemu, namun semua itu bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja dilakukan secara virtual.

Dunia nyata, sangat bisa divisualisasikan ke dunia maya. Dilihat banyak orang, didengar banyak orang, menarik perhatian banyak orang, dimana saja, kapan saja. Tak ada batas, kecuali quota.

Kemajuan ini adalah bagian dari dinamika teknologi. Juga bagian dari dinamika kehidupan sosial. Manusia harus mulai sadar bahwa kehidupan perlahan akan beranjak dari masa lalu, dimana dunia nyata sebagai dunia tunggal di muka bumi, akan tergantikan oleh dunia dengan dua wajah. Dunia nyata dan dunia maya.

Dinamika ini, memberikan kita banyak kesempatan untuk melesat jauh lebih unggul dibandingkan kita di masa lalu. Dimensi ruang dan dimensi waktu diakselerasi sedemikian jauh. Tentu hal ini harus menjadi fasilitas bagi kita, untuk bergerak lebih cepat, lebih tepat, lebih akurat. Khususnya untuk menembak kepada sasaran, jika kita punya target yang ingin dicapai. Membangun branding diri dan partai misalnya.

Mulailah segala sesuatunya dengan kebulatan niat dan tekad. Lalu, sandingkan dengan pengetahuan dan pengalaman. Sempurnakan dengan usaha, doa, dan ke-istiqomah-an. Saat mencapai sesuatu, jangan berhenti disitu, terus melaju agar keseimbangan tetap terjaga. Apalagi, ketika kita sedang berada di dunia maya, dunia yang dinamis, dunia yang  terus bergerak tanpa batas dan tanpa kepastian. Teruslah mengayuh.

Sudah saatnya kita mengenalkan diri kita sebagai PKS, dengan semakin massif dan aktif.

Berikut ini adalah beberapa pengalaman yang perlu dimiliki ketika ingin membangun branding dunia maya melalui media sosial.

A. Pahami Algoritma Media Sosial

Dalam setiap pertandingan, kita membutuhkan amunisi. Pengetahuan dan pengalaman adalah amunisi terbaik yang pernah ada di muka bumi. Memahami dengan baik ‘alat’ yang kita gunakan akan mengantarkan kita kepada fungsinya yang optimal. Itulah mengapa kita juga harus memahami alat digital yang sedang kita gunakan ini.

Antara satu platform media sosial dengan platform lainnya memiliki tipikal algoritma yang berbeda-beda. Terus bergerak untuk menguasai medan ini. Sering mengikuti pelatihan media sosial atau sekedar sharing dengan komunitas akan sangat membantu.

Catatan khusus untuk algoritma ini adalah terus membangun engagement dengan pengguna media sosial yang lain.

Beberapa caranya adalah dengan:

1. Follower

Menambah jumlah pertemanan atau jumlah follower. Ini adalah aturan dasar agar postingan kita mendapat banyak viewer.

2. Mutual Friend

Meningkatkan mutual friend. Mutual friend ibarat penunjuk arah mata angin. Terkadang, siapa yang menjadi mutual friend sangat berpengaruh pada pilihan seseorang untuk memutuskan berteman/mengikuti atau tidak.

3. Konsisten 

Usahakan posting konten setiap hari. Selain untuk menumbuhkan engagement, konsisten posting akan memengaruhi pergerakan algoritma.

4. Waktu Ideal

Memperhatikan waktu-waktu ideal memposting konten, yaitu di saat banyak pengguna mulai membuka akun medsosnya. Ibaratnya akan membuka toko, maka perlu memahami kapan toko ramai dilewati orang lain, dan kapan waktunya orang mulai jarang lewat. Perhatikan kapan kemungkinan postingan kita mampir ke ‘lapak’ mereka.

5. Konten adalah Raja

Konten/postingan yang menarik. Gambar tentu lebih menarik daripada tulisan. Tulisan yang rapi, banyak jeda, lebih baik daripada tulisan yang tidak membubuhkan tanda baca dengan tepat. Dan konten-konten yang disesuaikan dengan minat “calon follower” berikutnya.

6. Interaktif

Interaktif atau tingkat interaksi kita akan sangat berpengaruh pada algoritma beberapa platform media sosial. Facebook dan Instagram misalnya. Jangankan algoritma media sosial, algoritma dunia nyata pun sebenarnya menuntut kita untuk interaktif satu sama lain. Silaturahim, komunikasi, perhatian, adalah usaha-usaha kita mempertahankan engagement.

Hablumminannas dalam bahasa iman kita. Dan kesemuanya itu, kunci keberhasilanannya adalah saat kita juga bisa seimbang membangun Hablumminallah. Bahkan mengutamakannya ya. Karena kembali lagi, yang ingin kita bangun adalah branding diri, branding kita sebagai insan manusia dan sebagai insan partai yang rahmatan lil’alamiin.

B. Kenali Postingan atau Konten yang Menarik bagi Pengguna Lain

Ada banyak macam karakter pengguna media sosial. Namun bisa disimpulkan beberapa ciri khas postingan yang mudah disukai:

1. Info/tips 

Beberapa pengguna sangat menyukai info atau tips. Misalnya untuk bulan ramadhan, info masjid yang membagi takjil atau tips tidak mudah ngantuk setelah shubuh. Dan tips-tips lainnya tentang pola hidup atau hobi yang sangat melekat di kehidupan banyak orang.

2. Ajakan Kebaikan

Postingan seperti ini sangat mudah menyentuh sisi humanis banyak orang. Postingan sedekah, berbagi, gotong royong, sangat mudah menarik perhatian banyak orang. Apalagi orang-orang dengan sisi melankolis yang menonjol memang mudah bersimpati.

3. Aktifitas sehari-hari

Pada dasarnya, kita semua lebih menyukai realitas yang dekat dan melekat dengan kehidupan kita sendiri dibandingkan dengan mengagumi kehidupan orang yang jauh. Lebih mudah dinikmati dan lebih mudah ditiru.

4. Trending Topik. 

Membahas topik yang trend selain menjadi bentuk informasi kepada orang lain, juga bisa mengundang banyak interaksi orang-orang yang ingin beropini. Postingan seperti ini sangat mudah menarik perhatian orang lain

Tapi harus berhati-hati memilih topik. Kita harus bisa membedakan akun kita dengan akun gosip.

5. Questioner, tanya jawab, atau kuis interaktif

Ini adalah cara paling mudah menaikkan interaksi dengan pengguna lain. Memberi pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Bahkan, postingan giveaway sangat banyak diminati banyak orang.

6. Doa. 

Mengunggah doa lalu orang lain meng-aamiin-kan. Akan terus menaikkan postingan kita dan relatif tidak mudah tenggelam.

7. Review kuliner dan tempat wisata. 

Yups, kaum milenial di era ini sangat menggilai kuliner dan tempat wisata, apalagi kalau bukan untuk sekedar mengisi feed atau story mereka.

8. Share-able

Postingan yang disukai dan share-able, ini bergantung pada karakter pengguna media sosialnya.

Kunci melanggengkan dan menaikkan engagement adalah mengunggah postingan yang mengundang like bahkan komentar.

C. Membangun Keberanian dan Kepercayaan Diri

Yang perlu di tanamkan saat memulai branding adalah kepercayaan diri. Apalagi ketika membrandingkan partai. Tak banyak orang ‘berani’ melakukan, kecuali Kader-kader PKS tentu saja.

Kepercayaan diri sebagai insan manusia ataupun sebagai insan partai ini dibangun berdasarkan kualitas diri.

Diri yang berkualitas maka pantas untuk menjadi bahan publisitas.

Kualitas itu muncul jika kita memiliki sesuatu. Seseorang yang bijak mengatakan, Jika kita tidak punya harta, maka tidak ada yang bisa kita bagi.

Jika kita tidak punya ilmu, maka kita tidak bisa mengajari. Maka kita harus memiliki sesuatu lebih dulu sebelum bisa memberi.

Membangun branding bisa diartikan juga dengan memberikan sesuatu, minimal informasi. Lebih-lebih bisa memberi inspirasi.

Membangun branding melalui kualitas diri ini dengan cara menceritakan. Ceritakan aktifitas real dari kehidupan kita.

Nyatanya, konten unggahan tentang kehidupan nyata memang jauh lebih menarik dibanding sekedar konten berita atau nasehat agama. Karena manusia memang lebih mudah mengikuti apa yang dia lihat daripada apa yang dia dengar atau apa yang dia baca. Foto atau Gambar adalah cerita yang paling sederhana.

Narsis supaya eksis. Mungkin seperti itulah kalimat yang tepat saat ingin melakukan branding. Namun agar tidak menjadikan semua aktifitas ini sebagai bentuk pamer semata atau bahkan riya’, kita perlu selalu menata hati dan niat. Sering mengevaluasi diri. Sering muhasabah diri. Sering mengingatkan diri untuk kembali kepada niat semula. Bahwa tujuan membangun branding ini adalah untuk mengenalkan kehidupan nyata dari seorang kader PKS. Kader yang akan membawakan penggambaran Islam rahmatan lil’alamiin.

Kader PKS itu nyata dan juga manusia biasa. Bukan manusia fiktif di dalam meme saja. Melalui eksistensi ini orang akan melihat bahwa menjadi bagian dari PKS itu mudah, indah, nyaman, menyenangkan, dan bisa ditiru. Tidak harus selalu bicara politik, tidak melulu bicara intrik, tapi kita berbicara kehidupan yang real dan asyik. Ya memang menjadi kader PKS itu asyik.

Dengan menjadi bagian dari PKS dilatih untuk menjadi manusia seutuhnya. Belajar banyak aspek kehidupan. Bahkan disini kita diajak untuk memahami fitur-fitur kehidupan sosial di dunia maya dan dunia nyata. Menjadi kader “ideal” di dunia maya, menantang kita untuk bisa bersikap profesional di dunia nyata. Karena kader PKS bukan penyaji pencitraan dunia maya saja. Tetapi bisa membuktikannya di dunia nyata. Insyaallah.

Orang lain harus mengenal kader PKS sebagai orang yang baik dan keren di dunia nyata. Dan orang juga mengenalnya sebagai orang yg baik dan keren di dunia nyata. Keren sekali. Sangat tepat sekali jika kader PKS itu menjadi sumber inspirasi.

Di era ini, kebanyakan orang menjadikan akun media sosialnya sebagai wujud eksistensi. Sehingga mereka butuh ide atau konten untuk mengisi akun mereka. Orang-orang yang tidak memiliki konten, akan mencari akun-akun pengguna lain sebagai rujukan, mencari ide atau bahkan menduplikasi langsung konten orang lain. Keberadaan content creator sangat di elu-elukan masyarakat di era ini. Maka akan jauh lebih baik kiranya jika kita bisa menjadi bagian dari itu, sebagai content creator. Betapa terbuka luasnya sarana beramal jariyah di masa sekarang.

Namun jika sementara kita belum terbiasa membuat konten, tak ada salahnya memfollow sebanyak-banyak akun conten creator yang kita tahu karyanya layak dicontoh dan layak dipublikasi. Yang sesuai dengan pribadi kita sendiri.

 

Yuliana Setia Rahayu

(Sekretaris Bidang Humas DPD PKS Kota Malang)

 

Sumber : https://blog.pks.id/2021/04/membangun-branding-diri-dan-pks-di.html?m=1